Senin, 22 Agustus 2011

Skuter itu kunamakan MONITA (2)



Selasa 26 Juli 2011, pukul 12.00,






Siang itu gw memulai bab baru kehidupan gw dengan mendapatkan pekerjaan baru di daerah Cilegon. Hari itu adalah sesi keberangkatan pertama gw ke Cilegon dan perjalanan gw kembali bersama Monita, Skuter klasik produksi Piaggio tahun 1978.






Ba'da Dzuhur gw memulai perjalanan, sedih jg karena gw ninggalin keluarga gw di rumah, terutama Kenzo, anak pertama gw yang baru lahir n blom genap 1 bulan. tapi semua ini buat mereka juga, so gw harus kuat.






Perjalanan Jakarta-Cilegon ditempuh dalam jangka waktu 4 jam dengan masa istirahat 2 kali di cikupa dan di dedket kantor walikota Serang.






Kembali gw mengarungi jalan raya jengkal demi jengkal dengan Vespa kesayangan yang dulu gw beli dengan penuh perjuangan n sekarang udah jadi saksi bisu perjalanan hidup, cinta dan karir gw dari posisi zero to hero.






Buat gw, Monita adalah sahabat, temen setia, "pacar" dan segalanya. Dari mulai gw bukan apa-apa sampai sekarang gw ud bisa berjalan sendiri. Perjalanan cinta gw dan istri, perjuangan gw menuntut ilmu, kesenangan turing bareng anak-anak dan lain.






Monita adalah hal terbaik yang gw punya setelah keluarga gw.






n I will always keep you as my priceless thing...







Kamis, 18 Agustus 2011

Renungi Makna Kehidupan Beragam dalam Semangat Pancasila

Sungguh miris melihat kondisi negara indonesia saat ini, pertikaian antar suku, agama dan kepentingan. Sudah lupakah bangsa ini dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang tertera dalam selembar kain yang di genggam oleh lambang negara kita Garuda Pancasila. Ya, Bhineka Tunggal Ika, kalimat itu merupakan sebuah jargon yang menunjukan betapa kehidupan di Indonesia berjalan dengan Harmonis. Apa iya? Dulu mungkin namun saat ini? Jika melihat kondisi Indonesia saat ini, pastilah para pejuang kita di masa lalu menangis di alam baka. Melihat setiap jengkal tanah air yang mereka bela dengan tetesan keringat, air mata bahkan darah mereka saat ini diperlakukan dengan seenaknya.
Mari kita coba cermati saat ini ini, renungkan kembali apakah Pancasila itu. Masing-masing kita tentu masih ingat dengan setiap pasal yang tercantum dalam Pancasila. Saya ingin mencoba menggambarkan Pancasila sebagai sebuah Panduan. Kita mulai dengan pengandaian jika kita membeli sebuah kendaraan bermotor maka setiap kita akan mendapatkan buku panduan (manual book), pertama-tama kita melihat kondisi mobil secara keseluruhan, begitu juga dengan Indonesia, lihatlah dari luar angkasa maka terlihat bahwa negeri ini adalah sebuah negara yang besar, dimana terdapat berbagai macam suku dan agama yang merupakan potensi besar.
Untuk mengelola sebuah bangsa yang besar diperlukan sebuah pedoman dasar yaitu Mempercayai Tuhan, dengan berTuhan berarti kita memiliki dasar yang kuat untuk saling mengasihi. Maka dari berKetuhanan YME adalah dasar yang paling penting untuk negara ini.
Dengan menjalani hukum Tuhan maka kita akan menjadi Manusia yang Beradab, manusia yang bisa saling mencintai dan menghargai sesamanya tanpa membedakan suku, agama dan adat istiadat. Dengan "adab" kita saling menghargai untuk menciptakan sebuah persatuan indonesia menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" berbeda tetapi tetap satu.
Semua ini harus dijalankan dan di atur serta dipimpin oleh sebuah kekuatan yang bisa memberikan bimbingan serta memimpin dengan sikap adil dan bijaksana, sehingga mampu mendatangkan Kesejahteraan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Tahapan-tahapan itu telah dirumuskan oleh para pendahulu kita sebagai sebuah dasar negara yang berbhineka, agar Indonesia bisa menjadi sebuah bangsa yang bermartabat.
Tentu kita ingin menjadi sebuah bangsa yang memiliki martabat dan harga diri. Maka hargailah keragaman kita, cintailah saudara kita seiman dan sebangsa.

Bangkitlah negeriku, Jayalah Indonesiaku

Minggu, 07 Agustus 2011

Catatan Airlangga



Pagi itu jam tangan yang kugunakan telah menunjukan pukul 5.30 pagi. Sabtu pagi tanggal 18 Juni 2011 menjadi momen yang paling kami tunggu selama ini. Genap 41 minggu usia kandungan istriku saat itu. segala jenis perasaan bercampur aduk dalam benak kami. Tegang, senang, takut dan lainnya telah menjadi satu saat itu. detik demi detik kami lalui dan kami persiapkan demi untuk menyambut kedatangan buah hati kami yang pertama.






Selesai melakukan shalat subuh aku bersiap2, istriku telah selesai bersiap-siap dengan berganti baju operasi dan bersiap untuk proses operasi caesar yang akan dilakukannya. Aku sangat meyadari bahwa banyak rasa yang dirasakannya sekarang, yang mungkin bisa sedikit terbantu dengan kehadiranku di dalam ruangan operasi.






Pukul 7.15, istriku telah memasuki ruangan operasi untuk persiapan. Segala prosedur telah di jalani mulai dari cek tekanan darah, pembukaan liang kelahiran dan lainnya. Sementara istriku diperiksa, diriku mempersiapkan diri dan segala peralatan untuk merekam proses kelahiran anak pertama kami.






pukul 7.30, saat itu akhirnya tiba, istriku telah memasuki ruangan persalinan untuk dilakukan proses awal penyuntikan obat bius dan persiapan proses melahirkan. Aku masih berdiri terpaku diluar ruang persalinan sambil terus berdoa dan mempersiapkan mental ku untuk melihat keadaan di dalam ruang operasi nanti.






pukul 8.00, akhirnya saat itu tiba juga, asisten dokter memanggilku dari dalam ruang operasi dan mempersilahkan diriku untuk masuk ke dalam ruang operasi untuk menemani istriku yang akan menjalani operasi caesarnya. Setelah untuk beberapa detik melihat istriku dokter memberikan isyarat bahwa dia akan memulai proses operasi tersebut. Dokter yang menangani proses caesar ini bernama dokter Taufan Widya Utami SpOG, ditemani 1 orang asistennya dan satu orang dokter anastesi. Segera setalah isyarat itu, kami berlima mulai mengucapkan Basmallah sebagai tanda di mulainya proses operasi caesar tsb.






Pada awalnya dokter masih berusaha untuk melakukan proses persalinan secara normal, namun kondisi bayi kami tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan secara normal. Posisi bayi kami belum memasuki lubang panggul sehingga tidak terjadi kontraksi kepada liang kelahiran.






Pukul 8.15, akhirnya tangisan yang kami nantikan berkumandang juga. Anak kami telah hadir ke dunia ini dan akan menceriakan hari2 kami ke depan sebagai sebuah keluarga. telah lengkaplah kami sebagai keluarga sudah.






Sabtu, 18 Juni 2011, pukul 8.15 telah lahir anak kami Airlangga Kenzo Ahmad Nugroho, nama itu yang kami berikan kepadanya dengan artinya sebagai harapan kami bahi kenzo bisa menjadi seorang laki2 yang di anugerahi sifat terpuji layaknya Rasulullah SAW dan mampu menjadi pemimpin yang bijak bagi adik2nya kelak..






Amiin