Kamis, 26 Juli 2012

Representasi Ar-Rahim dalam kehidupan

Pernahkan kita bertanya dalam hati, mengapa pada saat penciptaan manusia, Allah memberikan rahim kepada wanita namun tidak demikian kepada pria..

Sebuah pertanyaan simple namun tak mudah untuk dijawab karena hal ini berkaitan dengan hak Prerogatif Allah sebagai Sang Maha Pencipta..Lalu saya berdiskusi dengan seorang teman mengenai hal ini dan beginilah opini kami sebagai seorang makhluk sok tau dengan segala keterbatasan akalnya. Sebuah pandangan dari kami yang kurang ilmu tapi mungkin saja bisa dijadikan sebagai sebuah bahan perenungan dikala terbunuh sepi.

Kami sempat membuka-buka buku Asmaul Husna, kami membaca tentang 99 sifat Allah dan salah satu diantaranya adalah Ar-Rahim (Maha Penyayang). Teman saya berkata, mungkin dan sekali lagi ini hanya sekedar asumsi kecil kami, saat Allah menciptakan wanita, Ia merepresentasikan sifat Ke Maha Penyayangan-Nya ini dalam sosok seorang wanita atau lebih tepatnya dalam diri seorang "IBU".
Yup, sifat Maha Penyayang dititipkan pada sosok IBU karena dari sosok seorang wanita yang kelak di panggil ibu, bunda, mama, mami dsb itulah kisah kehidupan manusia dimulai.

Tetesan sperma yang bertemu dengan sel telur dibuahi dan dihangatkan dalam lindungan rahim seorang wanita. Embrio itu dihangatkan dalam balutan selimut cinta, tumbuh dalam peluh, darah, air mata serta bertaruh jiwa bahkan seringkali seorang ibu meregang nyawa tatkala mempersembahkan embrio cinta yang ia jaga dengan segenap hati dan jiwanya untuk menatap indahnya hembusan angin dunia.
Ibu adalah sosok yang lembut namun kokoh, bentuk kesejatian cinta dari sesuatu yang tak bisa diucapkan namun mampu dirasakan.

Melalui sosok ibu, Allah mencoba memberikan pelajaran mengenai makna anugerah cinta, yang tak pernah memandang bahkan menuntut kesempurnaan, namun ibu mengajarkan tentang arti kehidupan dan bagaimana menyayangi dengan hati dalam segala keterbatasan.

Love for all mother...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar